Proposal Usaha Peternakan Ikan,
Bebek dan Ayam Jawa
Di Wilayah Pekalongan
Diajukan kepada:
Bapak Alexander
Oleh:
Kristyo Siswandi
A. Latar Belakang
Melihat sekarang ini banyak sekali data-data di berbagai buku dan media komunikasi seperti Televisi, mengenai kebutuhan konsumen yang semakin besar akan 2 produk yakni ikan dan bebek, dengan harga yang setabil dan cenderung naik, dan sekarang banyak dijumpai para pedagang kaki lima yang menjual makanan dan untuk berwisata kuliner, saya yakin prospek kedepan untuk peternakan ikan dan bebek sangat bagus. Secara kenyataan juga untuk peternakan-peternakan yang ada sekarang tidak menyeluruh khususnya di wilayang Jawa tengah, seperti di daerah semarang kita hanya akan banyak menjumpai peternakan di daerah boja, ungaran saja. Namun kebutuhan akan bahan makanan tersebut merata di seluruh Jawa. Seperti halnya di daerah pekalongan, kebutuhan akan ikan air tawar yang segar, dan bebek/itik juga semakin meningkat. Pembangunan peternakan di daerah tertentu saja akan membuat pendistribusian ikan dan bebek akan memakan biaya yang lebih besar, dan apabila dengan modal kecil, akan lebih kecil pula keuntungannya, namun apabila dengan modal yang sama namun dengan pembuatan peternakan di sub daerah, menjadikan proses pemasaran akan merata diseluruh wilayah.. Pembangunan peternakan di sub daerah akan menguntungkan dalam pendistribusian, sehingga untuk produk ikan, akan sampai kepada konsumen dalam waktu yang relatif cepat, dan memastikan harganya bahan produk tidak turun karena sampai kepada konsumen dalam kondisi masih sgar. Selain itu biaya pengiriman/pendistribusian dapat ditekan atau lebih murah.
Akhir-akhir ini pemerintah Kabupaten Pekalongan sedang giat-giatnya mengembangkan kawasan wisata di Wilayah Kecamatan Petung Kriyono, dan dipastikan Petung Kriyono akan menjadi Tempat Pariwisata Tujuan di daerah Pantura. Terakhir, pada tanggal 14-15 Mei 2010, Dewan Pariwisata Indonesia (DEPARI) Jawa Tengah Bersama Menko Kesra, melakukan Lokakarya pembuatan Paket Wisata Lintas Regional se-Karisidenan Pekalongan, untuk mendukung Tahun Kunjungan Pariwisata Jawa Tengah tahun 2011. Melihat hal itu, saya sangat optimis, pembuatan peternakan di wilayah yang tidak jauh dari tempat wisata alam pegunungan tersebut, akan menjadikan bisnis ini akan terus berkembang, dengan pembiayaan pemasaran yang murah.
Data Diri singkat saya:
Nama : Kristyo Siswandi
Tempat & tgl. Lahir :
Pendidikan Akhir :
Alamat :
Telepon, HP, e-mail :..........., ysbjkanthil@yahoo.com
Status Perkawinan : belum menikah
B. Gambaran umum Jenis Usaha
Usaha ini sebetulnya saya rancangkan sudah lama, namun baru pada hari minggu tanggal 18 Mei 2010 ini saya melihat rasanya tinggal melangkah saja, dengan membaca Brosur Bapak di papan pengumuman JKI Marina. Dahulu kendala saya adalah karena saya harus memulai usaha dari nol, karena keluarga saya termasuk golongan ekonomi bawah. Saya terus berusaha untuk memulai dengan mengumpulkan modal, namun ternyata sekarang ini, saya pakai modal tersebut untuk memulai bisnis usaha snack di semarang.
Saya memilih usaha ini, karena usaha peternakan adalah usaha infestasi jangka panjang, sehingga diharapkan mampu bertahan sampai keturunan-keturunan berikut saya. jadi kiranya dapat menjadi bahan pertimbangan Bapak. Jenis usaha yang saya rancangkan ini adalah mengkombinasikan atau mengabungkan antara peternakan bebek dengan ikan dalam satu tempat usaha. Hal ini sangat mungkin, karena habitat alamiah kedua hewan tersebut tidaklah jauh, yakni air. Hanya saja harus ada kandang untuk bebek jenis itik. Namun tidak menjadi masalah, karena rencana saya adalah menekan modal, sehingga kandang bebek dibuat semi permanen, yaitu dari bahan kayu dan atap ijuk, hal ini tidak menjadi masalah, karena tidak akan mempengaruhi perkembangbiakan bebek.
Selama ini, saya melihat di televisi, para peternak dengan modal besar menggunakan oven/inkubator untuk menetaskan telur. Cara tersebut bagus, karena bebek adalah hewan yang malas mengerami telurnya, namun biayanya terasa sangat mahal. Pembuatan inkubator sendiri atau melalui jasa instalator lisrik, memang bisa, namun telur yang berhasil menetas masih hanya sekitar 60-70%. Maka dari itu penetasan telur akan dibuat secara alami. seperti yang sudah banyak diterapkan oleh peternak tradisional, yaitu mengeramkan telur bebek pada induk ayam. Selain tidak mengeluarkan modal lagi, keberhasilan menetas adalah 80-90%, jadi sangat fantastis.
Pembesaran bebek dilakukan di 2 tempat, dan itu tidak ada pemisahan-pemisahan yang rumit, yaitu kandang bebek dan air. Air ini juga tetap bisa dipakai untuk ikan lele, maupun jenis lumpur untuk belut.
Mengenai pakan ikan (pelet) yang sekarang ini terasa sangat mahal akan disiasati dengan pembuatan sendiri. Hanya dengan sekali pembelian alat pembuat pelet ikan, maka pakan ikan (pelet) tersedia setiap saat.
Sarana prasarana yang telah ada adalah air jernih yang langsung mengambil dari sungai pegunungan yang jelas tidak terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia seperti kaporit yang dipakai untuk air pam langganan. Tanah yang cukup luas yang tidak jauh dari jalan utama desa, membuat pembangunan dan pengangkutan hasil produk dan berbagai proses lain akan sangat mudah.
Jenis ikan yang dapat dikembangbiakkan di daerah saya adalah : Ikan Lele, Ikan Mujaer/Nila, Gurame, dan Belut. Kalau belut ini sangat cocok dengan iklim alamiah di daerah saya, karena banyak sawah di daerah saya, belut hidup secara alamiah, namun saya masih meneliti dari berbagai sumber lagi tentang budidaya belut ini, karena yang saya lihat adalah kerumitan dalam menyiapkan lahan.
Ayam Jawa disini tidak terlalu saya tonjolkan karena sekarang ini sudah ada, hanya perlu penanganan yang lebih intensif saja. Walaupun begitu, harga Jual Ayam Jawa lebih mahal dari jenis usaha disini, hanya saja, Ayam jawa sudah menjadi hewan peliharaan disetiap rumah. Mungkin untuk pemasaran di kota, ini akan sangat emnguntungkan sekali, dan pasti akan saya kembangkan dengan maksimal juga.
Lokasi (rencana tempat Usaha)
(SILAHKAN BERI FOTO TEMPAT USAHA)
C. Aspek Pemasaran
Wilayah pemasaran adalah di desa sendiri, kecamatan Talun, dan Petung Kriyono, dalam kota Pekalongan, Tegal, Pemalang, Batang. Saya akan menggunakan cara penjualan dengan pembuatan proposal ke restoran-restoran, dan lainnya seperti langsung ke pasar ataupun ke temgkulak.
Untuk pesaing dalam produk/usaha ini kemungkinan muncul pada sekitar maksimal 1 tahun pertama setelah panen, dan kemungkinan akan berkurang dan menjadi nol kembali, karena memang sudah menjadi kebiasaan orang di daerah saya, yaitu gaya ikuit-ikutan namun tidak mau bertahan, sehingga tidak menjadi masalah, apa lagi mereka yang memulai tidak dengan perhitungan terlebih dahulu. Selain itu penting dalam pengembangan suatu usaha adalah hobi, atau memang sebuah impian. Pengembangan dalam hal ini mencakup pemasaran.
Jalur pemasaran yang sudah saya rencanakan adalah:
1. Pendistribusian langsung ke tangan konsumen atau tidak melalui pengepul untuk produk Bebek. Dengan mengarahkan orang-orang, khusus pada hari panen/ Marketing freelance.
2. Untuk produk ikan, penjualan diarahkan ke pengepul, dan pasar tradisional.
3. Pemindahan ikan ke tempat wisata untuk wisata pemancingan, dan rumah makan.
4. Sistem pesan antar.
5. Penjualan dalam bentuk makanan/produk matang ( perencanaan jangka panjang)
Promosi di daerah pekalongan, dalam hal ini kabupaten, sangat mudah, dengan peningkatan mutu produk, maka otomatis banyak orang yang tahu dari mulut ke mulut.
D. Aspek Produksi
Jenis produk yang dihasilkan adalah berbagai jenis ikan seperti nila, lele, belut, gurame, dan jenis lain, yang cocok dan mendukung usaha ini dan cocok dengan keadaan wilayahnya (ketinggian daerah adalah 800-900m dpl) dan bebek/itik, telur itik. Jenis-jenis ikan tesebut biasa digunakan untuk lauk sehari-hari dan biasa dijajakan di warung atau restoran, tempat pemancingan ikan,dll.
Proses Produksi:
Persiapan lahan dan kandang maksimal 1 bulan, dengan mengarahkan orang dalam bentuk royongan (adat di desa saya), yaitu pengolahan lahan tanah secara bergilir ke masing-masing penduduk. Semua pekerjaan itu bisa di lakukan secara gratis, dan kemudian pembuatan kandang dengan membayar Tukang.
Pengecekan kesiapan pakai lahan, dan instalasi air. Dilakukan selama 15 hari, sampai benar-benar siap disebari bibit. Selain itu dalam waktu ini ada pembagian kolam jenis pendedaran dan kolam pembesaran dilakukan setelah masa panen ke dua.
Pembelian bibit. Setelah 15 hari dari pembangunan lahan selesai, dilakukan pembelian bibit, dimulai dari bibit ikan terlebih dahulu. Kemudian setelah 2 bulan ikan menyesuaikan diri dengan kolam yang baru, baru pembelian bibit itik.
Pembersihan kolam. Untuk didaerah yang tidak terlalu panas seperti daerah rumah tingal saya, pembersihan kolam cukup 1 bulan sekali, namun air tetap dalam keadaan mengalir/pergantian air yang terus menerus.(utamanya siang hari). kecuali lele, lele tetap baik, dalam keadaan kolam yang tidak terlalu bersih.
Pemberian pakan. Untuk itik, makanan yang digunakan adalah dedak gabah dari petani di daerah tempat tinggal. Untuk ikan, makanannyasejenis, yaitu pelet. Pembelian pelet yang mahal disiasati dengan pembuatan pelet sendiri secara modern dengan alat pembuat pelet. Ada dua macam pelet yang akan dibuat, yaitu pelet tenggelam dan pelet apung.
Mengikuti kebiasaan/habitat alam hewan. Untuk itik, dibuatkan jalur yan menghubungkan kandang dengan kolam lele. Jadi nantinya tempat berenang, dan mencari makanan tambahan adalah dari kolam lele. Tidak merugikan produktifitas ikan lele dalam hal ini, karena lele telah terlebih dahulu menempati kolam tersebut, sehingga tidak akan menjadi stres.
Pembagian kolam. Kolam akan dibagi bagi untuk jenis lele, digolongkan usia dan besarnya ukuran lele. Untuk jenis nila, gurame, dan belut, hanya akan di bagi menurut jenis ikannya, dan akan di bagi ukurannya pada saat pemanenan.
Kapasitas produksi
waktu Rancangan Produksi
Ke 1 • 3000 bibit ikan ukuran ±10cm ditebar pada setiap kolam berukuran 3x5M. Menghasilkan ±80% ikan dan 300 itik bibit dari luar, menghasilkan 100% produk hidup semua. Dalam kurun waktu 3 bulan untuk jenis ikan (kecuali Gurame) siap panen. Itik dalam kurun waktu 4-6 bulan siap panen.
• 50 indukan siap pijah, diharapkan akan menghasilkan anakan ribuan ekor, dengan keberhasilan pertama 60% dari anakan, akan menjadi ikan yang besar. Indukan itik terdiri dari 30 betina dan 10 jantan, menghasilkan 300 telur dalam kurun waktu 1 bulan pertama yang langsung di eramkan pada indukan ayam kampung.
Ke 2 • 2 bulan berikutnya, ikan sudah terkondisikan dengan lingkunan. Bebek/ itik baru di beli dan mulai tahap pertama pembudidayaan. Jumlah anakan 300, indukan 100 ekor ( 80 betina, 20 jantan)
Ke 3 • Bulan ke-3, ikan kecil seperti lele, dan nila, dipanen. Dan di tebarkan lagi yang baru, atau pemijahan pertama. Proses akan terus berulang, yaitu ikan kecil kurun waktunya 3 bulan dari ukuran 10cm, siap untuk dipanen, ikan besar ½ tahun bisa mulai dipanen. Itik akan mempunyai selang waktu ± 2 bulan, sudah memulai anakan baru secara terus menerus.
• Jadi dalam waktu satu tahun, hasil ikan yang dicapai adalah
.... kolam 15m2 x 4 x3000= ekor ikan dan 2 x
Lahan.
Lahan yang digunakan adalah milik pribadi. Tidak menjadi masalah dalam hal biaya.
* Bangunan /kandang. Pembuatannya mulai berjalan ketika ikan sudah mulai ditebarkan. Namun persiapan bahan bangunan semi permanen sudah di siapkan sejak persiapan lahan. Hal ini dilakukan karena untuk atap semi permanen, pembuatannya memakan waktu yang cukup lama, karena sudah sedikit para pembuat atap seperti ini, mungkin hanya ada 2 atau 3 orang. Tanya harga welit. Bambu, dan lain sebagainya.
* Sarana prasarana. Biaya pemasangan kandang itik adalah:
1. pagar dari anyaman bambu dengan lebar dan panjang bangunan 7m x 14m.
2. atap welit @Rp. 000000000,-
3. bahan soko guru bangunan. 10 Pasang dengan tinggi 3 meter @Rp.
4. usuk 2 x 15 meter
5. paku dan lain-lain Rp.
Kandang bebek/itik:
silahkan isI DENGAN GAMBAR YANGADA DALAM OTAK ANDA
Tampak depan (kerangka)
SILAKAN ISI DENGAN GAMBAR TEMPAT USAHA ANDA
Tampak depan
* Biaya pembuatan kolam:
1. 15 kolam permanen @ 3m x 5m x 1m Rp 8.835.000
Setiap kolam memerlukan: Rp. 589.000,-
a. 500 buah bata @400,- Rp. 200.000
b. 4 sak semen, @55.000,- Rp. 220.000
c. 3 kubik pasir @230.000,- Rp. 69.000
d. Batu kali 100.000 Rp. 100.000
2. instalasi air, 30 meter pipa putih, tipis Rp.15.000/m Rp 450.000
Total Rp.9.285.000,-
* mesin dan peralatan:
cangkul, sabit sudah ada, bila kurang, pinjam.
Peralatan pertukangan, diserahkan semua kepada tukang. Pembuatan bahan bangunan siap pasang + upah
* Kendaraan.
Sewa Colt untuk pengangkatan kayu, tanah galian, bata, untuk 2 hari Rp. 500.000,-
* Bahan baku:
Bak dari serat fiber, untuk pemijahan dan pembesaran larva ikan. (informasi pada tanggal 30 Mei 2010)
3 buah (200x100x60)cm Rp. 600.000 (±4 tahun) Rp. 1.800.000,-
1 Buah Pembuat pelet Rp. 7.200.000,-
Total Rp. 9.000.000,-
* Bahan Pembantu:
Hormon Ovaprim (1 botol untuk setiap sekali pemijahan) Rp 300.000,-
Larutan HCL 0,1N 100 MI Botol untuk setiap pemijahan) Rp. 6.000,-
Total untuk ± setiap pemijahan Rp. 306.000,-
* Tenaga Kerja langsung
Tenaga kerja yang di serap dari usaha ini di bagi ke dalam 2 kategori:
Tenaga kerja harian, cukup dengan 1 orang, yang fungsinya untuk fokus di tempat usaha, pemberian pakan, pengecekan ikan, kebersihan dll, 1 orang untuk belanja bahan pakan, pengolahan pelet, dll. Masing-masing gaji bulanan Rp. 300.000, dan 150.000, perbedaan ini, karena upahan yang kedua, adalah upahan yang bekerja tidajk intensif. Atau bekerja pada saat bahan makanan ikan ataupun itik sudah menipis.
Tenaga kerja borongan, bekerja pada setiap masa panen, pengurasan dan pembersihan kolam. 1 orang tenaga ahli, bekerja pada pertama sampai ke tiga saat pemijahan ikan, dan penanganan larva, sampai upah harian dapat melakukan sendiri.
* Penanganan limbah, kotoran dan sisa makanan itik dapat di buat pupuk. Tanaman di kebun, jadi tidak membahayakan.
E. Aspek Organisasi dan SDM
Nama perusahaan: peternakan ikan dan itik ................
Nama Pemilik : Kristyo Siswandi
Alamat kantor dan tempat usaha: Dk, Purbo, Ds. Jolotigo, Rt 001 Rw 003 Kecamatan Talun, Kaupaten Pekalongan.
Struktur Organisasi
Uraian Jabatan
No Jabatan: Uraian Tugas Gaji (Rp)
Bulan / kali Tahun
1 Pemilik/Owner Memimpin semua bagian Pendapatan Pendapatan
2 Karyawan I Fokus di tempat usaha, dll Rp. 300.000,- Rp. 3.600.000,-
3 Karyawan II Belanja bahan pakan, dll Rp. 150.000,- Rp. 1.800.000,-
4 Borongan I Tenaga ahli, pemijahan 3x kerja/th Rp. 200.000,- Rp. 600.000,-
5 Borongan II Panen, penjualan 3x kerja/th Rp. 100.000,- Rp. 300.000,-
6 Borongan III Panen, penjualan 3x kerja/th Rp. 100.000,- Rp. 300.000,-
Total gaji karyawan/tahun ( 3 kali panen) Rp. 6.600.000,-
Kegiatan Pra-Operasi dan jadwal pelakasaan
Jenis kegiatan pra operasi
Jenis kegiatan Jadwal Pelaksanaan (bulan ke) Biaya operasional
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Survey Pasar x x x x Rp. 160.000,-
Survey mesin/peralatan x Rp -
Instalasi air x Rp. 200.000,-
Mencari tenaga kerja x Rp . -
Ujicoba produksi x x x x Rp. 3.000.000,-
operasional x x x x x x Rp. 1.000.000,-
Total biaya pra oprasi (± - sekali selama usaha) Rp. 4.360.000
Inventaris usaha
No. Inventaris usaha Merk Jumlah Harga satuan Total Harga (Rp.)
1 Bak Fiber - 3 600.000,- Rp. 1.800.000,-
2 Alat pembuat pelet - 1 1.200.000 Rp. 1.000.000,-
Total Rp. 2.800.000,-
Perlengkapan Usaha
No Jenis biaya perlengkapan
Biaya
1 Jaring, sikat pembersih, baskom, ember, pralon. Rp 300.000,-
2 - kakaban, dll Rp. -
Total Rp. 300.000,-
Biaya Pembitan
Bibit harga Banyaknya Total
Lele (ukuran 7-9 cm) 250/ekor 3000 ekor Rp. 750.000
Indukan lele 15.000/kg 5 kg Rp. 75.000
Mas (ukuran 5-8 cm) 80/ekor 3000 ekor Rp. 240.000
Indukan Mas(>2000 gr/ekor) 20.000/kg 5 kg Rp. 100.000
Gurame (ukuran 3 cm) 700/ekor 300 ekor Rp. 210.000
Indukan Gurame 35.000/kg 5 kg Rp. 175.000
Itik 4000/ekor 300 ekor Rp.1.200.000
Indukan itik 45.000/ekor 100 ekor Rp.4.500.000
Anakan ayam sudah ada - Rp. ,-
Indukan Ayam Jawa sudah ada - Rp. ,-
Total biaya untuk Semua bibit Rp. 6.250.000
Penghitungan Biaya:
Pembuatan Kolam Rp. 9.285.000,-
Sewa jasa Angkut Rp. 500.000,-
Bahan baku (inventaris) Rp. 9.000.000,-
Bahan Pemijahan (3xpijah) Rp. 918.000,-
Gaji Karyawan Rp 6.600.000,-
Biaya Pra-oprasi Rp. 4.360.000,-
Bibit Rp 6.250.000,-
Pakan (/thn) Rp. 12.000.000,-
Total Biaya Rp. 48.913.000,-
F. Aspek Keuangan
Pembelian terbagi menjadi 2 untuk ikan, yaitu pembelian induk ( 3kg berisi 3-4 ekor betina) dan 1 kg (isi 2 ekor jantan) dan pembelian anakan (±10cm)
Harga jual ikan mei 2010 di Pekalongan (data dari internet)
Lele : Rp. 9.000/kg isi (5-8)
Nila: Rp. 10.000/kg isi 6-8
Belut : Rp.10.000-15.000/5-10 ekor
Gurame Rp. 25.000-30.000/kg
Itik: 30.00-40.000/ekor
Ayam Jawa: 50.000-75.000/ekor
Pelet: Rp.3000/kg
Keuntungan akan lebih besar setelah panen ke tiga, karena anakan sudah diproduksi sendiri.
G. Penutup
Kesimpulan dari jenis usaha ini adalah kesabaran, dan ketekunan, karena hasil yang akan dicapai nanti, dan seterusnya dan jangka panjang tentunya. Demikian Proposal ini saya buat dengan harapan yang besar untuk dapat disetujui Bapak. Terima kasih.
Semarang, 28 Mei 2010
Konseptor,
Kristyo Siswandi